img

Pelayanan & Fasilitas


Pre-Employment Medical Check Up


Pre-Employment Medical Check Up (MCU) atau Pemeriksaan Kesehatan Pra Kerja adalah pemeriksaan kesehatan yang harus/wajib dilakukan oleh calon pekerja (karyawan) sebelum diterima bekerja. Pemeriksaan kesehatan ini biasanya menjadi bagian terakhir dari rangkaian proses rekruitmen di suatu perusahaan.

Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk memastikan kondisi kesehatan calon pekerja apakah sehat, tidak memiliki penyakit menular, memiliki kondisi proma dan optimal untuk bekerja sesuai dengan syarat dan kriteria yang diajukan oleh perusahaan dan juga ditujukan untuk mengetahui apakah kondisi kesehatan calon pekerja sesuai (fit) dengan jenis pekerjaan yang akan diterimanya.

Secara garis besar sasaran dan tujuan pemeriksaan kesehatan pra kerja ini adalah:

  1. Melakukan pemeriksaan kesehatan pada pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan dan faktor bahaya serta cara kerjanya
  2. Mendeteksi dini dari berbagai jenis penyakit. Dengan deteksi dini diharapkan berbagai penyakit dan problem kesehatan dapat diatasi secara lebih cepat, mudah dan murah dan dapat menghindari terjadinya kecacatan.
  3. Agar dapat menempatkan pekerja di tempat kerja tertentu sesuai dengan kondisi fisik, mental dan sosialnya.
  4. Sebagai data dasar dan pembanding untuk masa yang akan datang dalam rangka mendeteksi adanya kemungkinan Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK)
  5. Sebagai data dasaar untuk pengembangan kegiatan promosi kesehatan bagi pekerja
  6. Untuk mendapatkan pekerja yang sehat dan produktif serta mencegah terjadinya penyakit dan kecelakaan pada pekerja

Saat ini pemerintah mewajibkan setiap perusahaan melakukan pemeriksaan kesehatan bagi pekerjanya, baik pada saat perekrutan ataupun berkala (Annual MCU) setelah pekerja bekerja di perushaannya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan pekerjanya dengan melakukan pemantauan kondisi kesehatan si pekerja sehingga masalah-masalah kesehatan dapat dideteksi sedini mungkin dan langkah antisipasi dapat segera dilakukan untuk mencegah dampak lebih lanjut.

Setiap jenis pekerjaan memiliki resiko yang berbeda-beda sehingga kondisi kesehatan calon karyawan sangatlah penting. Status kesehatan pekerja akan memberi dampak terhadap pekerjaannya. Pekerja yang sehat lebih memungkinkan untuk menjadi produktif dibandingkan pekerja yang tidak seat. Pekerja dengan gangguan kesehatan, tidak hanya akan kurang produktif tetapi dapat juga membahayakan diri sendiri, teman kerja yang lain serta masyarakat.

Penentuan jenis/item pemeriksaan biasanya dikaitkan dengan risiko pekerjaan yang akan dihadapi dan tentunya juga didasarkan pada anggaran yang tersedia. Sebagai contoh, untuk pekerjaan kantoran (Office) biasanya jenis/item pemeriksaan jauh lebih sederhana dibanding pekerja pertambangan, pengeboran minyak (Off Shore), buruh pabrik/industri kendaraan, manufacturing, dll.

Pada pekerjaan-pekerjaan yang memiliki resiko cukup besar, data pemeriksaan kesehatan pra kerja dapat digunakan sebagai data dasar kesehatan si pekerja sehingga kedepannya apabila ditemukan masalah dengan kesehatan dapat dilihat apakah masalah tersebut berkaitan dengan resiko pekerjaannya atau tidak.

Usia biasanya juga menjadi penentu jenis pemeriksaan yang harus dilakukan, yaitu usia >40 tahun dan usia <40 tahun. Usia >40 tahun biasanya lebih difokuskan terhadap masalah kebugaran tubuh dan resiko penyakit metabolik yang mulai sering muncul seperti tingginya kadar lemak darah, kadar gula darah, tekanan darah tinggi, dll yang semua merupakan faktor resiko untuk terjadinya penyakit jantung Koroner dan Stroke.

Namun sayang, hingga saat ini banyak program pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di beberapa perusahaan belum dapat mencerminkan pemeriksaan kesehatan pekerja yang berkualitas dan efektif karena belum memperhatikan hubungan jenis pekerjaan dengan faktor bahaya di lingkungan kerjanya.

Hasil pemeriksaan kesehatan pra kerja akan dikategorikan menjadi Fit to Work (Sehat untuk Bekerja), Fit with Note (Sehat dengan Catatan) dan Unfit (Kondisi tidak sehatn untuk Bekerja). Penentuan kategori ini mengacu pada standart kriteria yang diajukan perusahaan pemberi kerja dengan mempertimbangkan banyak hal.